Tata Cahaya
1. Pengertian Tata Cahaya
Tata cahaya
adalah seni pengaturan cahaya dengan mempergunakan peralatan pencahayaan agar
kamera mampu melihat obyek dengan jelas, dan menciptakan ilusi sehingga
penonton mendapatkan kesan adanya jarak, ruang, waktu dan suasana dari suatu
kejadian yang dipertunjukkan dalam suatu pementasan. Seperti halnya mata
manusia, kamera video membutuhkan cahaya yang cukup agar bisa berfungsi secara
efektif. Dengan pencahayaan penonton akan bisa melihat seperti apa bentuk
obyek, di mana dia saling berhubungan dengan obyek lainnya, dengan
lingkungannya, dan kapan peristiwa itu terjadi.
Kerja kamera
elektronik sangat dipengaruhi oleh sistem pencahayaan . Hal ini sesuai dengan
karakter sistem proses perekaman gambar oleh kamera elektronik, sehingga
masalah-masalah mengenai tata cahaya sangatlah penting peranannya dalam sebuah
kegiatan perekaman gambar.
Cahaya
menurut sumbernya dibedakan dalam Cahaya bersumber dari alam, seperti cahaya
matahari ( natural light/daylight) dan Cahaya yang diciptakan atau bersumber
dari lampu, api (artifisial light/tungsten)
Sumber
cahaya itu sendiri mempunyai karakteristik jenis cahaya dan intensitas cahaya
yang bermacam-macam. Kita abaikan dulu permasalahan ini, kita coba untuk
memperlakukan sebuah sistem yang aplikatif terhadap kerja kamera.Seperti teori
dasar tata cahaya. Dalam setiap pengambilan gambar dipengaruhi oleh
kondisi tata cahaya yang ada, apapun kondisinya tetapi hasilnyapun juga
mengikuti kondisi tata cahaya tersebut. Namun untuk mendapatkan hasil yang
lebih maksimal maka kita dapat mengikuti teori dasar tata cahaya yang berlaku,
walaupun pada praktek kerja kita dapat mengembangkan kreasi kita sesuai
keinginan dan hasil yang akan dicapai.
2. Prinsip Dasar Tata Cahaya
Ini sudah
menjadi rumusan atau formula dasar sebuah pencahayaan dalam produksi video,
film, dan foto. Tiga poin penting itu terdiri atas : Key Light, Fill
Light, Back Light
a. Key Light
Pencahayaan utama yang diarahkan pada objek. Keylight
merupakan sumber pencahayaan paling dominan. Biasanya keylight lebih terang
dibandingkan dengan fill light. Dalam desain 3 poin pencahyaan, keylight
ditempatkan pada sudut 45 derajat di atas subjek.Fill Light
b.
Fill light
Pencahayaan pengisi, biasanya digunakan untuk
menghilangkan bayangan objek yang disebabkan oleh key light. Fill light
ditempatkan berseberangan dengan subyek yang mempunyai jarak yang sama dengan
keylight. Intensitas pencahyaan fill light biasanya setengah dari key light.
c.
Back Light
Pencahayaan dari arah belakang objek, berfungsi untuk
meberikan dimensi agar subjek tidak “menyatu” dengan latar belakang. Pencahyaan
ini diletakkan 45 derajat di belakang subyek. Intensitas pencahyaan backlight
sangat tergantung dari pencahayaan key light dan fill light, dan tentu saja
tergantung pada subyeknya. Misal backlight untuk orang berambut pirang akan
sedikit berbeda dengan pencahayaan untuk orang dengan warna rambut hitam.
3. Fungsi Tata Cahaya
Dalam
kehidupan sehari-hari cahaya berfungsi membantu identifikasi objek oleh indra
penglihatan/mata. Di bidang sinematografi pencahayaan memiliki fungsi fungsi
berikut:
A. menyinari obyek yang akan berhadapan
dengan camera,
B. menciptakan gambar yang artistik,
C. membuat efek khusus,
D. menghilangkan bayangan yang tidak
perlu / mengganggu.
E. Mengadakan Pilihan Bagi Segala Hal
Yang Diperlihatkan
F. Mengungkapkan Bentuk
G. Membuat Gambar Wajar
H. Membuat Komposisi
I. Menciptakan Suasana (Hati/Jiwa)
Tata cahaya/lampu yang hadir di atas
panggung dan menyinari semua objek sesungguhnya menghadirkan kemung-kinan bagi
sutradara, aktor dan penonton untuk saling melihat dan berkomunikasi. Semua
objek yang disinari memberikan gambaran yang jelas kepada penonton tentang
segala sesu-atu yang akan dikomunikasikan. Dengan cahaya, sutradara dapat
menghadirkan ilusi imajinatif. Banyak hal yang bisa difungsikan bekaitan dengan
peran tata cahaya/lampu tetapi fungsi dasar tata cahaya/lampu ini ada empat,
yaitu pene-rangan, dimensi, pemilihan, dan atmosfir .
Penerangan. Inilah fungsi paling mendasar dari tata cahaya. Lampu
memberi penerangan pada pemain dan setiap objek yang ada di atas panggung.
Istilah penerangan dalam tata cahaya/panggung bukan hanya sekedar memberi efek
terang sehingga bisa dilihat tetapi juga memberi penerangan bagian tertentu
dengan intensitas tertentu. Tidak semua area di atas panggung memiliki tingkat
terang yang sama tetapi diatur de-gan tujuan dan maksud tertentu sehingga
menegaskan pesan yang hendak disampaikan melalui laku aktor di atas pentas.
Dimensi. Dengan tata cahaya/lampu kedalaman sebuah obj-ek
dapat dicitrakan. Dimensi dapat diciptakan dengan memba-gi sisi gelap dan
terang atas objek yang disinari sehingga membantu perspektif tata panggung.
Jika semua objek dite-rangi dengan intensitas yang sama maka gambar yang akan
tertangkap oleh mata penonton menjadi datar. Dengan penga-turan tingkat
intensitas serta pemilahan sisi gelap dan terang maka dimensi objek akan
muncul.
Pemilihan. Tata cahaya/lampu dapat dimanfaatkan untuk menentukan
objek dan area yang hendak disinari. Jika dalam film dan televisi sutradara
dapat memilih adegan mengguna-kan kamera maka sutradara panggung melakukannya
dengan cahaya. Dalam teater, penonton secara normal dapat melihat seluruh area
panggung, untuk memberikan fokus perhatian pada area atau aksi tertentu.
Pengaturan tata cahaya/lampu ini tidak hanya berpengaruh bagi perhatian
penonton tetapi juga bagi para aktor di atas pentas serta keindahan tata
pang-gung yang dihadirkan.
Atmosfir. Yang paling menarik dari fungsi tata cahaya/lampu
adalah kemampuannya menghadirkan suasana yang mempe-ngaruhi emosi penonton.
Kata “atmosfir” digunakan untuk menjelaskan suasana serta emosi yang terkandung
dalam pe-ristiwa lakon. Tata cahaya/lampu mampu menghadirkan sua-sana yang
dikehendaki oleh lakon. Sejak ditemukannya tek-nologi pencahayaan panggung,
efek lampu dapat diciptakan untuk menirukan cahaya bulan dan matahari pada
waktu-waktu tertentu. Misalnya, warna cahaya matahari pagi berbe-da dengan
siang hari.
Keempat fungsi pokok tata cahaya di
atas tidak berdiri sendiri. Artinya, masing-masing fungsi memiliki interaksi
(sa-ling mempengaruhi). Fungsi penerangan dilakukan dengan memilih area
tertentu untuk memberikan gambaran dimensi-onal objek, suasana, dan emosi
peristiwa.Selain keempat fungsi pokok di atas, tata cahaya me-miliki fungsi
pendukung yang dikembangkan secara berlainan oleh masing-masing ahli tata
cahaya. Beberapa fungsi pendu-kung yang dapat ditemukan dalam tata cahaya
adalah sebagai berikut.
Gerak. Tata cahaya tidaklah statis. Sepanjang pementasan,
cahaya selalu bergerak dan berpindah dari area satu ke area lain, dari objek
satu ke objek lain. Gerak perpindahan cahaya ini mengalir sehingga
kadang-kadang perubahannya disadari oleh penonton dan kadang tidak. Jika
perpindahan cahaya bergerak dari aktor satu ke aktor lain dalam area yang
berbe-da, penonton dapat melihatnya dengan jelas. Tetapi perganti-an cahaya
dalam satu area ketika adegan tengah berlangsung terkadang tidak secara
langsung disadari. Tanpa sadar penon-ton dibawa ke dalam suasana yang berbeda
melalui perubah-an cahaya.
Gaya. Cahaya dapat menunjukkan gaya pementasan yang sedang
dilakonkan. Gaya realis atau naturalis yang mensya-ratkan detil kenyataan
mengharuskan tata cahaya mengikuti cahaya alami seperti matahari, bulan atau
lampu meja. Dalam gaya Surealis tata cahaya diproyeksikan untuk menyajikan
imajinasi atau fantasi di luar kenyataan seharihari. Dalam pe-mentasan komedi
atau dagelan tata cahaya membutuhkan tingkat penerangan yang tinggi sehingga
setiap gerak lucu yang dilakukan oleh aktor dapat tertangkap jelas oleh penonton.
Komposisi. Cahaya dapat dimanfaatkan untuk menciptakan lukisan
panggung melalui tatanan warna yang dihasilkannya.
Penekanan. Tata cahaya dapat memberikan penekanan ter-tentu pada
adegan atau objek yang dinginkan. Penggunaan warna serta intensitas dapat
menarik perhatian penonton se-hingga membantu pesan yang hendak disampaikan.
Sebuah bagian bangunan yang tinggi yang senantiasa disinari cahaya sepanjang
pertunjukan akan menarik perhatian penonton dan menimbulkan pertanyaan sehingga
membuat penonton me-nyelidiki maksud dari hal tersebut.
Pemberian tanda. Cahaya berfungsi untuk memberi tanda selama
pertunjukan berlangsung. Misalnya, fade out untuk mengakhiri sebuah adegan,
fade in untuk memulai adegan dan black out sebagai akhir dari cerita. Dalam
pementasan te-ater tradisional, black out biasanya digunakan sebagai tanda
ganti adegan diiringi dengan pergantian set
4. Peralatan Tata Cahaya
Kerja
tata cahaya adalah kerja pengaturan sinar di atas pentas. Kecakapan dalam
mendisitribusi cahaya ke atas pentas sangat dibutuhkan. Dengan peralatan tata
cahaya, kontrol atau kendali atas distribusi cahaya itu dikerjakan. Penata
cahaya perlu mengendalikan intensitas, warna, arah, bentuk, ukuran, dan kualitas
cahaya serta gerak arus cahaya. Semua kendali itu bisa dimungkinkan
karena adanya peralatan tata cahaya yang memang dirancang untuk tujuan
tersebut. Penguasaan peralatan wajib dipelajari oleh penata cahaya.
Bohlam
Bohlam (bulb, lamp) adalah sumber cahaya.
Bagian-bagian dari bohlam terdiri atas envelope, filament, dan base (Gb.204).
Envelope adalah cangkang yang terbuat dari gelas kaca atau kwarsa untuk
melindungi komponen dari udara dan mencegahnya dari kebakaran.
Filament merupakan komponen yang
mengubah panas listrik menjadi cahaya. Ukuran dan bentuknya bermacam-macam
disesuaikan dengan ketahanan panas dan hasil cahaya yang dinginkan. Karena
filament menghasilkan cahaya dari panas maka ia juga menjadi lemah karena panas
sehingga mudah rusak. Oleh karena itu pemasangan dan pelepasan bohlam hendaknya
dilakukan dengan hati-hati apalagi ketika kondisinya sedang menyala. Base,
adalah dasaran untuk meletakkan bohlam pada dudukan yang sesuai dan merupakan
komponen yang menghubungkan filament dengan arus listrik. Jenis dan bentuk base
berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan dudukan yang disediakan pada masing-masing
jenis dan merk lampu dari pabrikan tertentu.
Reflektor dan Refleksi
Untuk memancarkan cahaya dari bohlam
ke objek yang disinari dibutuhkan reflektor. Cahaya yang hanya berasal dari
bohlam sinarnya kurang kuat dan tidak terarah pancarannya. Dengan reflektor
maka pancaran cahaya yang berasal dari bohlam dapat ditingkatkan, diatur, dan
diarahkan. Lampu panggung menggunakan tiga jenis reflektor yaitu; ellipsoidal,
spherical, dan parabolic. Reflektor ellipsoidal berbentuk lengkungan
setengah elips (lonjong) yang mengelilingi lampu sehingga mencipatkan efek
pancaran tiga dimensi
Reflektor
spherical memiliki bentuk sisi yang membulat. Jenis reflektor ini memancarkan
seluruh cahaya langsung dari titik focal point ke reflektor yang
merefleksikannya kembali melalui focal point tersebut sebelum memencar.
Reflektor
parabolic memiliki bentuk sisi parabola. Reflektor jenis ini merefleksikan
cahaya langsung dari atau melalui focal point kemudian menyebar secara paralel
membentuk cahaya yang diameternya hampir sama dengan diameter reflektor
Contoh Peralatan Tata Cahaya Yang
Lainnya
1. PAR 64 (Parabolic Aluminized
Reflector 64)
-
Berisi
bohlam PAR 64 dengan kapasitas 1000 Watt
-
Bohlam PAR
sendiri terdiri dari 3 (tiga) macam, yaitu CP 60 (very narrow spot), CP 61
(medium/narrow spot), dan CP 62 (flood)
-
Penggunaan
macam bohlam PAR ini biasanya ditentukan dari posisi peletakan dan keperluan
dari acara tersebut
-
Terbuat dari
aluminium
-
Terdiri dari
2 warna, yaitu hitam dan silver
-
Dilengkapi
dengan filter frame
-
Biasanya
disertakan juga warna dari filter tersebut
2. Flood halogen/CYC
-
Berisi bohlam
halogen dengan kapasitas 1000 Watt
-
Biasanya
digunakan untuk menerangi area panggung atau area audience
3. Fresnel
-
Berisi
bohlam fresnel dengan kapasitas 1000 Watt atau 2000 Watt
-
Penggunaan
lampu jenis ini sebagai lampu netral dan biasanya dipakai untuk keperluan
studio TV, yang membutuhkan kejernihan hasil gambar yang dihasilkan oleh kamera
video
4. Effect lights
Salah satu komponen dari peralatan tata cahaya yang
akhir-akhir ini sering dipergunakan adalah lampu efek yang terbagi dalam 2
(dua) jenis, yaitu scanner dan moving light. Sama seperti peralatan tata cahaya
yang lain, berbagai merek lampu efek dapat kita jumpai di pasaran. Kapasitas
bohlam biasanya lebih bervariasi, seperti mulai dari kapasitas 250 Watt, 575
Watt, 1200 Watt, bahkan yang terbaru ada yang berkapasitas 1500 Watt dan 2000
Watt.
Peralatan ini dikendalikan secara otomatis melalui komputer atau lighting console
Peralatan ini dikendalikan secara otomatis melalui komputer atau lighting console
5. Scanners
-
Gerakan
vertikal: ± 230°
-
Gerakan
horisontal: ± 75°
-
Alat ini
mempunyai gerakan yang cepat karena reflektor berupa cermin dan sekaligus
memiliki kelemahan yaitu jangkauan area yang terbatas
6. Moving lights
-
Gerakan
vertikal: ± 540°
-
Gerakan
horisontal: ± 267°
-
Lampu jenis
ini terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu moving light wash dan moving light
profile/spot. Perbedaan kedua jenis ini terletak pada gobo
-
Memiliki
beberapa fasilitas yang lebih lengkap daripada scanner, misal pada fungsi iris,
zoom atau frost.
-
Gerakan alat
ini relatif lebih lambat daripada scanner tetapi memiliki jangkauan area yang
lebih luas
7. Smoke machine
-
Efek asap
yang dipergunakan untuk memperjelas garis-garis sinar yang dipancarkan oleh
lampu PAR dan lampu efek
-
Dapat
dikendalikan secara otomatis melalui program komputer atau lighting console,
atau manual
8. Follow spot
-
Alat ini
dipergunakan untuk menyorot penampil yang ada dipanggung yang menjadi sorotan
utama, seperti MC, bintang tamu atau seseorang yang spesial dalam acara
tersebut
-
Kapasitas
bohlam beragam, mulai dari 575 Watt hingga 5000 Watt. Demikian juga dengan
jenis bohlam.
-
Dikendalikan
secara manual
9. City Light Color/Wash
-
Salah satu
peralatan yang cukup sering dipergunakan adalah city light color/wash
-
Dipakai
untuk membuat nuansa warna pada suatu area acara. Sering difungsikan sebagai
alternatif pengganti lampu PAR.
-
Kapasitas
bohlam 2500 Watt
-
Dikendalikan
secara otomatis melalui komputer atau lighting console
10. Mirror ball
-
Berupa
bulatan bola yang ditempeli dengan ratusan kaca
-
Tidak
menghasilkan sinar tetapi bisa merefleksikan sinar
-
Nama keren
yang sering diucapkan adalah “bola disko
5. Warna Cahaya
Cahaya terdiri
dari bermacam-macam warna, hal ini dapat dibuktikan dengan piringan Newton
(Newton’s Disc) yang terdiri dari 7 macam warna yaitu : merah, jingga, kuning,
hijau, biru, nila dan ungu. (cara menghafal : MEJIKUHIBINIU) yang diputar
dengan cepat akan tampak berwarna putih. Komponen warna pada piringan Newton
-
Gerakan
vertikal: ± 540°
-
Gerakan
horisontal: ± 267°
-
Lampu jenis
ini terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu moving light wash dan moving light
profile/spot. Perbedaan kedua jenis ini terletak pada gobo
-
Memiliki
beberapa fasilitas yang lebih lengkap daripada scanner, misal pada fungsi iris,
zoom atau frost.
-
Gerakan alat
ini relatif lebih lambat daripada scanner tetapi memiliki jangkauan area yang
lebih luas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar